Cerita Pendaki Dibantu Hantu Noni Di Gunung Bawakaraeng

Cerita Mistis Pasar Setan & Hantu Noni Di Gunung Bawakaraeng | Cerita Pendaki - Bagi anda yang belum tahu atau baru mendengar nama gunung ini, merupakan Gunung kebanggaan warga Sulawesi Selatan lebih tepatnya di Kabupaten Gowa. Memiliki ketinggian 2950 mdpl diatas permukaan laut cukup di sakralkan. Bahkan pada waktu tertentu sering dilakukan ritual rutin sejak turun menurun.
Cerita Pendaki Dibantu Hantu Noni Di Gunung Bawakaraeng

Seperti kisah yang sering terjadi di setiap Gunung di Indonesia yang memiliki cerita mistis dan kejadian yang bisa merenggut nyata, orang tersesat, serta pengalaman mistis para pendaki. Di Gunung Bawakaraeng ini 2 cerita mitos yang melegenda yaitu tentang pasar setan atau biasa warag sekitar menyebutnya Pasar Anjaya dan cerita hantu NONI yang cukup terkenal karena sudah banyak cerita tentang hantu noni tersebut.

CERITA MISTIS PASAR SETAN (ANJAYA) DI GUNUNG BAWAKARAENG

Jika dilihat dari kejauhan, lokasinya hanyalah merupakan tanah lapang yang dikelilingi pepohonan rimbun. Oleh para pendaki Pasar Anjaya juga akrab dikenal dengan sebutan Pasar Jin.

"Pasar Jin itu tanah lapang yang ada di tengah hutan Gunung Bawakaraeng, ada banyak cerita mistis di situ," kata Andi Yusuf, salah seorang pendaki yang pernah mengunjungi Pasar Anjaya, Kamis (9/7/2020).

Salah satu mitos yang dipercaya oleh banyak pendaki, lanjutnya, adalah anjuran untuk tidak mendirikan tenda di sekitar lokasi Pasar Anjaya yang berada di kaki Gunung Bawakaraeng itu. Sejumlah pendaki yang nekat mendirikan tenda dan bermalam di sana akan mengalami hal aneh dan mistis.

"Ceritanya selalu sama dari para pendaki yang berbeda, jika nekat mendirikan tenda dan menginap di sana, pasti kita akan mendengar suara riuh keramaian seperti di tengah pasar, tapi pas kita buka tenda tidak ada apa-apa," jelas Andi Yusuf.

Aksa Rahim, pendaki lainnya, menceritakan bahwa beberapa dari para pendaki bahkan mengaku pernah tersesat di sana. Mereka yang tersesat percaya bahwa mereka dibawa masuk ke alam gaib.

"Salah seorang teman saya pernah tersesat di sana, sayangnya ketika kita berhasil menemukan dia, dia tidak mengingat dia dibawa kemana. Tapi kami percaya dia dibawa ke alam gaib," Aksa menuturkan.

Belakangan setelah Aksa menceritakan apa yang dialaminya dan kawannya itu kepada pendaki lainnya terkuak bahwa kawannya itu melanggar tata krama dan etika ketika berada di kawasan yang dipercaya sebagai lokasi Pasar Anjaya.

"Iya waktu itu teman saya memang ngomong seolah tidak percaya, dia takabur. Selain itu dia juga pakai baju merah, padahal dilarang pakai baju merah di sana," dia memungkasi.

LEGENDA HANTU NONI
Cerita Pendaki Dibantu Hantu Noni Di Gunung Bawakaraeng
Cerita Pendaki Dibantu Hantu Noni Di Gunung Bawakaraeng

Mitos yang dipercaya penduduk di kaki Gunung Bawakaraeng yaitu Kampung Lembanna adalah Hantu Noni yang sering menampakkan diri ketika bulan purnama. Penduduk kampung Lembanna sering berpesan kepada para pendaki jika bulan purnama tiba, lalu angin tak berhembus kencang, suara longlongan anjing, maka sebaiknya jangan mendaki dulu.

"Karena bisa bertemu tiba-tiba dengan Noni yang kerap menampakkan diri," ungkap Pandi.

Pandi mengetahui cerita mistis tentang Noni saat bermalam di rumah penduduk di Lembanna sebelum esoknya memulai pendakian untuk mengikuti upacara 17 Agustus di Gunung Bawakaraeng.

Menurut warga setempat, kata Pandi, dahulunya semasa hidup Noni sering mendaki Gunung Bawakaraeng bersama kekasihnya. Sekitar tahun 1970 atau 1980-an, hampir setiap pekan Noni mendaki. Ketika itu, aktivitas pendakian tak seramai sekarang. Karena sering mendaki, Noni pun akrab dengan warga.

Namun tiba-tiba suatu waktu Noni turun dari kawasan Gunung Bawakaraeng seorang diri lalu menuju pemukiman penduduk. Wajahnya pucat dan sesekali hanya melotot lalu terdiam. Warga pun, kata Pandi, menjadi heran melihat sikap Noni yang tadinya dikenal sebagai periang dan ramah jika bertemu penduduk setempat.

"Noni yang dilihat itu baru diketahui ternyata adalah arwahnya yang gentayangan. Itu diketahui setelah beberapa hari kemudian penduduk yang mencari kayu di dalam kawasan hutan gunung mendapati tubuh Noni tergantung di dahan besar pohon, tepatnya di Pos 3 Gunung Bawakaraeng," ungkap Pandi.

KISAH PENDAKI DIBANTU HANTU NONI

Hantu Noni yang bergentayangan di pos 3 pendakian khususnya pada sebuah pohon besar tanpa daun yang sekaligus menjadi penanda pos 3. Dikisahkan jika hantu Noni sebenarnya cukup sering membantu para pendaki yang mengalami kesulitan seperti tersesat karena badai, kehabisa air atau karena kelelahan yang hebat.

Kisah tersebutlah yang pernah diutarakan oleh seorang pendaki sebut saja namanya Anton. Pria yang berasal dari salah satu daerah di Sulawesi Selatan ini memang seorang pecinta alam sejati. 5 tahun belakangan ini ia sering mendaki gunung seorang diri dengan hanya bermodalkan panduan yang ia dapat di internet dan juga perlengkapan yang lengkap.

Dalam perjalanan ke puncak gunung Anton yang mendaki seorang diri mengaku jika selama menempuh perjalanan ia tidak mendapatkan halangan yang berarti karena sepanjang perjalanan mendaki ia mendapat sejumlah bantuan dari para pendaki lain. Namun perjalannya pun mulai menjadi sangat berat kala ia dalam perjalanan pulang. Awalnya dari pos 10 sampai pos 5 yang memakan waktu berjam-jam Anton sudah mulai merasa kelelahan namun ia terus memaksakan diri dan bertekad untuk menuruni bukit hari itu juga. Rasa lelah, perbekalan yang sudah mulai habis pun terpaksa membuatnya beristirahat lebih lama di pos 3 pendakian. Kala itu ia sama sekali tidak menaruh rasa curiga dengan suasana sekitar meski ia tahu disinilah legenda gunung Bawakaraeng yang paling terkenal.

Sampai di pos 3 Anton mulai duduk sejenak di atas batang pohon, rasa lelahnya yang semakin mendera membuat Anton seolah kebingungan untuk melanjutkan perjalanan atau beristirahat lebih lama. Selang beberapa menit Anton pun memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di atas matras, namun awalnya Anton yang hanya ingin beristirahat selama beberapa menit justru tertidur. Ia sendiri tidak tahu persis berapa lama ia tidur namun saat ia terbangun suasana sudah sangat gelap kala itu. Belum lagi matanya kembali normal ia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat ramah dan baik. Gadis tersebut banyak membantunya kala itu, ia tidak hanya membagikan bekal air tapi juga sempat membuatkan Anton mie instan. Mereka sempat berbicara beberapa lama sambil menghabiskan makanan dan saat itu Anton pun mengaku jika ia sangat kelelahan. Anton yang kala itu masih sangat lelah ditawarkan untuk pulang bersama-sama. Tanpa banyak basa basi Anton pun menerima bantuan tersebut dengan suka rela.

Dalam perjalanan pulang dengan suasana yang sangat gelap keduanya terpaksa berjalan sangat lambat karena pencahayaan yang minim hanya dengan memanfaatkan 1 buah senter. Sesekali Anda memegang tangan si gadis untuk menjaganya agar tidak tergelincir jatuh. Perasaan aneh pun mulai merasuki, tangan si gadis terasa sangat dingin ditambah lagi saat pemukiman warga sudah mulai terlihat anjing-anjing warga setempat terus melonglong hebat ditambah dengan hembusan angin membuat bulu kuduk Anton merinding luar biasa. Tiba di rumah pertama si gadis pamit untuk bermalam, awalnya karena merasa lelah Anton pun ingin beristirahat sejenak namun karena tekadnya yang bulat untuk menyelesaikan petualangannya hari ini Anton memilih untuk melanjutkan perjalanan pulang. Akhirnya keduanya pun berpisah namun sebelum melangkah Anton menyempatkan diri untuk menanyakan nama si gadis. Dengan senyuman dan tatapan matanya si gadis pun menyebutkan namanya dengan suara yang kecil “nama saya Noni”. Meski terdengar akrab kala itu Anton tidak menaruh curiga sama sekali, ia pun mulai melangkah pergi meninggalkan Noni.

Setibanya di rumah warga yang menjadi tempat pertamanya singgah, Anton pun sempat bercerita dengan pemilik rumah saat pagi hari. Ia menceritakan pengalamannya bertemu dengan si gadis cantik tersebut, namun pemilik rumah hanya tersenyum dan berkata jika gadis yang ia sebutkan tidak ada. Heran dengan ucapan pemilik rumah Anton pun bertanya lebih banyak lagi hingga akhirnya pemilik rumah mengatakan jika dulu memang pernah ada seorang wanita yang disapa Noni namun ia sudah meninggal gantung diri di pohon yang menjadi penanda pos 3.


Tapi mungkin Anton hanyalah salah seorang pendaki yang beruntung karena beberapa legenda menyebut jika hantu Noni mencari seorang pria yang mendaki seorang diri untuk ia celakai sebagai bentuk balas dendam atas sakit hatinya. Atau mungkin Anton dianggap orang yang baik dan tidak memiliki tujuan yang buruk saat mendaki.