Larangan & Mitos Di Gunung Gede Pangrango Yang Harus Kamu Ketahui
Larangan Di Gunung Gede Pangrango Bagi Pemula | Cerita Pendaki - Hampir setiap gunung ataupun tempat sakral pasti memiliki aturan dan larangan yang harus diikuti setiap pengunjung yang kesana. Larangan ini tidak semata-mata dibuat tanpa sebab, pasti ada kejadian yang bersangkutan sejak dahulu sampai akhirnya larangan-larangan itu dibuat.
Sebagai pendaki kita harus mematuhi setiap peraturan dan larangan apa saja yang boleh dan tidak diperbolehkan pada gunung yang akan kita daki. Senang ataupun tidak kita sebaiknya mematuhi dan menghargainya, karena kita hanya seorang pengunjung disana dan ingin melihat kekuasaan Tuhan yang sangat indah diatas gunung.
Berikut kami rangkum larangan di gunung gede-pangrango yang harus kamu ketahui:
Sebagai pendaki kita harus mematuhi setiap peraturan dan larangan apa saja yang boleh dan tidak diperbolehkan pada gunung yang akan kita daki. Senang ataupun tidak kita sebaiknya mematuhi dan menghargainya, karena kita hanya seorang pengunjung disana dan ingin melihat kekuasaan Tuhan yang sangat indah diatas gunung.
Berikut kami rangkum larangan di gunung gede-pangrango yang harus kamu ketahui:
- Jangan Sombong, Takabur, atau Sesumbar
Ketika memasuki kawasan Gunung Gede-Pangrango ini para pendaki diminta untuk tidak sombong & sesumbar dalam berkata. Biasanya hal ini terjadi bagi para pendaki pemula yang baru pertama kali mendaki gunung. Bukan tanpa alasan, bahkan para pemandu disana menekankan larangan ini sebelum melakukan pendakian dan pasti karena sudah banyaknya kejadian oleh karena itu larangan dibuat.
- Misteri Simpang Meleber
Jika pendaki mendaki Gunung Gede via Gunung Putri, pendaki akan melewati pos pendakian Simpang Maleber. Pantangan yang harus diperhatikan pendaki yakni usahakan jangan sampai magrib di sana.
Cerita pendaki mengenai misteri Gunung Gede di Simpang Maleber jika sampai magrib melewati pos ini ada kejadian aneh yang dialami. Ada rombongan pendaki yang melihat teman pendaki mirip teman-teman serombongannya padahal mereka sudah lebih dulu berjalan di depan atau sebaliknya.
- Selalu Meminta Izin (Numpang-Numpang) Jika Ingin Membuang Kotoran
Jika larangan ini cukup masuk akal, jangankan digunung bahkan ditempat manapun ketika ingin membuang kotoran harus numpang-numpang karena memang makhluk halus itu Ada. Jadi kita harus menghargai penunggu disana.
- Jangan Membawa Teman Wanita Yang Sedang Haid
Larangan ini memang diluar nalar, karena memang seorang wanita haid tidak bisa diduga-duga datangnya akan tetapi biasanya masing-masing wanita sudah mengetahui kapan waktu mendekati dia haid, alangkah baik tunda dahulu jika ingin mendaki gunung. Larangan wanita haid naik gunung bukanlah larangan yang baru dibuat. Alasannya Mitos Gunung kalo wanita haid paling disenangi makhluk halus di gunung. Jadi kembali lagi kepada kepercayaan kita masing-masing.
- Himbauan Para Pendaki Tidak Melewati/Menginap di Telaga Biru Dikala Maghrib
Karena banyak cerita tentang angkernya tempat ini, maka para masyarakat menghimbau pendaki untuk tidak melewati tempat ini ketika sudah menjelang maghrib. Karena kemungkinan Anda akan diganggu oleh makhluk gaib yang menghuni tempat tersebut.
- Jangan Membuang Sampah Sembarangan
Pelarangan ini tentu bukan tanpa sebab. Tingginya sampah botol dan tisu basah di gunung menyebabkan pihak taman nasional bertindak tegas. Tak tanggung-tanggung, pihaknya mengeluarkan kebijakan untuk tidak membawa AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) dan tisu basah yang mulai berlaku tahun 2017. Alasannya tentu untuk mengurangi jumlah sampah yang kian memprihatinkan di kawasan gunung gede.
- Jangan Memetik Edelweiss di Alun-Alun Surya Kencana
Ketika sudah memasuki Alun-Alun Surya Kencana kalian akan dihadapkan dengan pemandangan taman Edelweiss yang indah, tetapi para pendaki diperingatkan untuk tidak memetiknya karena itu sudah menjadi larangan secara resmi disana. Ataupun menurut cerita-cerita para pendaki yang berusaha membawa turun Edelweiss secara diam-diam akan diganggu para penunggu disana selama perjalanan turun, sampai ada cerita pendaki yang berhasil membawa edelweiss turun terus diteror dan dimimpikan untuk mengembalikan edelweiss tersebut ke tempatnya. Mengerikan bukan?
Konon Alun-alun Surya Kencana dihuni tentara gaib yang dipimpin Pangeran Surya Kencana. Pangeran Surya Kencana adalah putra Pangeran Aria Wiratanudatar, pendiri kota Cianjur. Singgasana Pangeran Surya Kencana konon terletak di tengah Alun-alun Surya Kencana. Ini ditandai dengan keberadaan batu besar berbentuk pelana. Kadang ada pendaki yang mendengar suara derap kuda ketika berkemah di Alun-alun Surya Kencana, tapi tidak kelihatan wujudnya.
Konon Alun-alun Surya Kencana dihuni tentara gaib yang dipimpin Pangeran Surya Kencana. Pangeran Surya Kencana adalah putra Pangeran Aria Wiratanudatar, pendiri kota Cianjur. Singgasana Pangeran Surya Kencana konon terletak di tengah Alun-alun Surya Kencana. Ini ditandai dengan keberadaan batu besar berbentuk pelana. Kadang ada pendaki yang mendengar suara derap kuda ketika berkemah di Alun-alun Surya Kencana, tapi tidak kelihatan wujudnya.
- Jangan Berkata "Tak Sampai-Sampai"
Misteri dan mitos Gunung Gede Pangrango yang lain adalah pendaki yang tak sampai-sampai ke basecamp atau ke puncak. Konon, ketika kalian mendaki Gunung Gede Pangrango, pamali bila kamu mengeluh tidak sampai-sampai. Karena hal ini bisa membuat perjalananmu semakin lama. Percaya atau tidak percaya, sejumlah pendaki mengalami kejadian ini.