Solo Hiking Apakah Berbahaya? Beranikah Kalian?
Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang "Solo Hiking" - Menjadi solo hiking memang dibutuhkan keberanian dan tekad yang tinggi, karena kita akan mempertaruhkan diri sendiri dengan pengalaman dan pengetahuan yang anda miliki. Bahkan tidak banyak di Indonesia seorang yang menjadi solo hiking entah dengan alasan apapun, jika disini lebih banyak diminati solo travelling. Berbeda jika di luar negeri Hobi solo hiking menjadi hal yang biasa dan dapat dilakukan oleh pria maupun wanita.
Karena banyak sebab orang urung melakukan solo hiking karena secara umum kegiatan ini sangat beresiko dan berbahaya, entah takut tersesat, kelelahan, kehabisan bahan baku, sakit saat pendakian, hipotermia, dan banyak faktor lainnya. Memang masalah itu bisa saja muncul ketika kita mendaki bersama teman, akan tetapi resiko akan sedikit berkurang ketika ada beberapa orang bersama kalian. Jadi memang perlu persiapan dan mental yang matang untuk dapat melakukannya. Dan perlu diketahui pihak asuransi tidak menanggung klaim pada kecelakaan pada kasus olahraga ini.
Apa Tidak Takut Sendirian di Gunung Terlebih Malam hari?
Ya, mungkin ini tujuan melakukan solo hiking, menghindar sejenak dari penaknya orang ramai dan kerumunan orang. Jadi pertanyaan seperti itu tidak masuk akal tetapi masih banyak terus yang menanyakannya. Mereka para solo hiking jika ngecamp pun memilih tempat yang tidak terlalu ramai agar lebih sunyi.
Tidak Takut Diganggu Makhluk Halus?
Jangankan di Gunung dimanapun kita berada kita selalu hidup berdampingan dengan mereka, akan tetapi selama kalian mematuhi peraturan disana dan tidak mengganggu positif thinking saja jika kalian akan selamat. Justru kebanyakan solo hiking yang ditakutkan adalah hewan buas atau hewan liar di hutan. Perlu pengetahuan cara menanganinya.
Tidak Takut Nyasar/Tersesat?
Mungkin pertanyaan ini paling masuk akal dan lumrah bagi siapapun untuk takut dalam situasi tersesat apalagi tersesat di gunung, lebih menakutkan bukan? Tetapi hal utama yang harus kita lakukan tetap fokus dan tenang, jangan panik dan gegabah dalam mengambil keputusan.
Tips dari para pendaki sebaiknya jangan berbalik arah atau meneruskan perjalanan, lebih baik berhenti panjatkan Doa dan ambil jalan pintas (trabas) ke kanan atau kiri ikuti kata hati sampai ketemu kembali jalur pendakian.
Mengikuti sumber air (sungai) menandakan air akan terus mengalir kebawah, hal terpenting ketika anda tersesat mencari sumber air terlebih bisa anda konsumsi sambil mencari alternatif jalan turun.
Solo Hiking apakah Keren?
Berdasar pengalaman, di Indonesia menjadi solo hiker tidak lantas membuat reputasi meningkat. Ternyata, orang yang mendaki sedirian akan dianggap sedang “mencari ilmu” bagi penduduk lokal. Cukup disayangkan masih banyak saja orang yang beranggapan seperti itu.
Karena banyak sebab orang urung melakukan solo hiking karena secara umum kegiatan ini sangat beresiko dan berbahaya, entah takut tersesat, kelelahan, kehabisan bahan baku, sakit saat pendakian, hipotermia, dan banyak faktor lainnya. Memang masalah itu bisa saja muncul ketika kita mendaki bersama teman, akan tetapi resiko akan sedikit berkurang ketika ada beberapa orang bersama kalian. Jadi memang perlu persiapan dan mental yang matang untuk dapat melakukannya. Dan perlu diketahui pihak asuransi tidak menanggung klaim pada kecelakaan pada kasus olahraga ini.
Apa Tidak Takut Sendirian di Gunung Terlebih Malam hari?
Ya, mungkin ini tujuan melakukan solo hiking, menghindar sejenak dari penaknya orang ramai dan kerumunan orang. Jadi pertanyaan seperti itu tidak masuk akal tetapi masih banyak terus yang menanyakannya. Mereka para solo hiking jika ngecamp pun memilih tempat yang tidak terlalu ramai agar lebih sunyi.
Tidak Takut Diganggu Makhluk Halus?
Jangankan di Gunung dimanapun kita berada kita selalu hidup berdampingan dengan mereka, akan tetapi selama kalian mematuhi peraturan disana dan tidak mengganggu positif thinking saja jika kalian akan selamat. Justru kebanyakan solo hiking yang ditakutkan adalah hewan buas atau hewan liar di hutan. Perlu pengetahuan cara menanganinya.
Tidak Takut Nyasar/Tersesat?
Mungkin pertanyaan ini paling masuk akal dan lumrah bagi siapapun untuk takut dalam situasi tersesat apalagi tersesat di gunung, lebih menakutkan bukan? Tetapi hal utama yang harus kita lakukan tetap fokus dan tenang, jangan panik dan gegabah dalam mengambil keputusan.
Tips dari para pendaki sebaiknya jangan berbalik arah atau meneruskan perjalanan, lebih baik berhenti panjatkan Doa dan ambil jalan pintas (trabas) ke kanan atau kiri ikuti kata hati sampai ketemu kembali jalur pendakian.
Mengikuti sumber air (sungai) menandakan air akan terus mengalir kebawah, hal terpenting ketika anda tersesat mencari sumber air terlebih bisa anda konsumsi sambil mencari alternatif jalan turun.
Solo Hiking apakah Keren?
Berdasar pengalaman, di Indonesia menjadi solo hiker tidak lantas membuat reputasi meningkat. Ternyata, orang yang mendaki sedirian akan dianggap sedang “mencari ilmu” bagi penduduk lokal. Cukup disayangkan masih banyak saja orang yang beranggapan seperti itu.