Cerita Pendaki Gunung Arjuno Jalur Purwosari Penuh Siluman, Berani Lewat?
![]() |
Gunung Arjuno Jalur Purwosari Penuh Siluman, Benarkah? |
Cerita Pendaki Gunung Arjuno Jalur Purwosari Dengan Mitos Penuh Siluman | Cerita Pendaki - Gunung Arjuno merupakan salah satu gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur ini, mempunyai beberapa jalan pendakian. Salah satunya adalah jalan Purwosari yang dijumpai jadi jalan pendakian spiritual. Jalan ini jarang dilalui oleh beberapa pendaki karena dianggap menjadi tempat banyak siluman. Benarkah?
Tapi, diantaranya pendaki memperlihatkan bila jalan itu tidak semenakutkan sama seperti yang dipikir. Pemilik akun Instagram @wagesumeru, justru merekomendasikan jalan itu waktu akan mendaki Gunung Arjuno.
Satu kiriman diberi oleh Wage Sumeru (@wagesumeru) pada Mar 30, 2017 pada 11:52 PDT
"Bila ingin mendaki gunung Arjuno coba jalan Purwosari. Jalan ini banyak dijauhi karena cerita mistiknya. Tidak bingung memang, karena nyaris setiap pos memiliki minimal sebuah pusara dan tempat penyembahan, dan katanya di beberapa pos banyak silumannya," tulisnya.
![]() |
Pusara Gunung Arjuno Jalur Purwosari |
Tetapi banyaknya candi dan arca warisan Singasari dan Majapahit di jalan ini akan memberikan pengalaman yang berbeda dari pendakian gunung yang lainnya. Selain itu, jika tiba-tiba satu figure ada dari semak ruyuk atau satu pusara, tidak boleh lari! Karena (biasanya) itu adalah peziarah atau petapa.
Tidak boleh malu jika dibawa bercakap atau minum teh bersama. Mereka justru asyik untuk dibawa bercakap ngalor ngidul permasalahan kisah dan makna kehidupan manusia di bumi ini. Setelah berjalan beberapa lama sekaligus cicipi candi dan arca yang dilewati, percayalah, beberapa kesan mistik akan hancur karena kita justru dibuat sadar akan kayanya alam dan budaya di Indonesia yang di sampaikan dari gunung ini.
Berpindah berpindah horor, saya dan sempat berfantasi jadi Biksu Tong yang kerjakan perjalanan ke kayangan jadi Dewa bersama-sama dengan siswa-muridnya seperti Gokong, Patkai, dan Wucing. Bedanya saya tidak berkelahi dengan siluman tengkorak, siluman kerbau, siluman kipas, atau kera tungpei yang jahat. Dasarnya tidak ada siluman. Yang memikat justru ada di jalan yang lain, yaitu jalan Tretes.
Dijalur ini jangan risau saat kalian baru sampai, disana ada pangkalan ojek yang akan mengantarkan kalian ke pos awalnya pendakian saja langsung dijajakan menginap di sebuah hostel yang lengkap dengan "di dalamnya". Saat saya menanyakan seterusnya pada mamang ojek yang mengantar saya itu, katanya di daerah ini banyak tumbuh subur posisi prostitusi.
Dan beberapa pekerjanya banyak yang disebutkan pindahan dari tempat prostitusi Doli yang sudah jadi legenda. Selanjutnya pertanyaan saya berkenaan siluman jahat yang raib dari jalan Purwosari baru saja terjawab. Kenyataannya mereka bersembunyi di jalan Tretes dengan seperti wanita yang betul-betul membujuk
Jalan itu disanggupi banyak candi dan arca warisan zaman Kerajaan Singasari dan Majapahit. Tapi, justru hal itu yang memberikan pengalaman yang berbeda dari pendakian gunung lainnya, katanya.
"Jika tiba-tiba satu figure ada dari semak ruyuk atau satu pusara, tidak boleh lari! Karena biasanya itu adalah peziarah atau petapa. Tidak boleh malu jika dibawa bercakap atau minum teh bersama, mereka justru asyik untuk dibawa bercakap ngalor ngidul permasalahan kisah dan makna kehidupan manusia di dunia," lanjut Wage Sumeru.
"Setelah berjalan beberapa lama sekaligus cicipi candi dan arca yang dilewati, pcrcayalah, beberapa kesan mistik akan hancur karena kita justru dibuat sadar akan kayanya alam dan hudaya di Indonesia yang di sampaikan dari gunung ini," katanya.