Cerita Pendaki Hilang Di Gunung Guntur, Ditemukan Keadaan Bingung

Sebelum Hilang, Pendaki di Gunung Guntur Bersikap Aneh | Cerita Pendaki - Kabar orang hilang di Gunung kembali ada lagi, yang mana kali ini terjadi di Gunung Guntur yang menimpa seorang remaja 16 tahun yang mendaki bersama ke empat temannya. Syukurnya korban berhasil di temukan keesokan harinya dengan keadaan selamat. Sebelum ditemukan banyak cerita yang dijelaskan teman-temannya mengenai sikap dan prilaku pemuda yang hilang tersebut. Mari kita simak uraian salah satu sumber berikut ini.

Cerita Pendaki
Kisah Pendaki Hilang di Gunung Guntur

 Afrizal Putra Martian (16), remaja asal Garut ini sempat membuat ramai minggu kemarin sebab hilang saat mendaki Gunung Guntur, Jumat (3/7/2020). Dia diketemukan esok harinya tanpa baju di dekat batu besar seputar mata air.

Cerita mistis di Gunung Guntur menemani hilangnya Afrizal. Dia mendaki Gunung Guntur dengan 4 orang temannya pada Jumat (3/7) kemarin. Ia datang di sekitar Pos 3 Gunung Guntur kira-kira jam 17.00 WIB dan kemah di situ. Ada pesan khusus yang dikatakan orang-tua Afrizal supaya peristiwa yang menerpa anaknya tidak terulang lagi.

"Ia muncak bersama beberapa temannya. Selanjutnya saat bangun tidur, beberapa temannya bingung sebab tidak berada di tenda," kata Agung, Ayah Afrizal.

Berdasarkan penjelasan Agung, peristiwa aneh terjadi saat sebelum Afrizal lenyap. Kejadian itu berawal Jumat malam sesudah Afrizal kencing. Sesudah kencing itu, Afrizal sempat bercakap sendirian.

"Ia sempat bercakap sendirian. Selanjutnya beberapa temannya tanya, kamu bercakap sama siapa. Anak saya jawab iyeu jeung sang brother (ini bercakap sama sang brother) sekalian nunjuk menuju gelap," sebut Agung.

Kemudian Afrizal lenyap. Beberapa temannya mengetahui Afrizal tidak ada pada tempat saat Sabtu (4/7) pagi. Mereka selanjutnya usaha cari sampai Sabtu siang waktu itu.

Kira-kira jam 13.00 WIB, sebab Afrizal tidak juga ada, beberapa temannya memilih untuk turun dan memberikan laporan peristiwa itu.

Usaha penelusuran selanjutnya dilaksanakan oleh team kombinasi dipegang Basarnas dari Kantor SAR Bandung. Penelusuran diawali semenjak Minggu (5/7) pagi.

Afrizal diketemukan dengan seorang tukang parkirkan namanya Entis Sutisna (61), tidak jauh dari teritori Pos 3 Gunung Guntur persisnya di sekitar mata air Citiis. Afrizal diketemukan tanpa baju di dekat sebuah batu besar.

Keadaan Afrizal saat diketemukan pada kondisi lemas. Sorot matanya kosong. Ada banyak cedera sisa guratan duri di badannya. Ia selanjutnya dibawa langsung Entis ke pos.

Agung menjelaskan, waktu itu sesungguhnya ia dan keluarga telah pasrah akan raibnya Afrizal. Tetapi, keluarga minta doa seluruh orang supaya Afrizal diketemukan.

"Saya bermunajat, berdoa ke yang kuasa. Saya mohon maaf ke karuhun-karuhun di situ jika tingkah laku anak saya tidak santun," ucapnya.

Agung memberi pesan ke beberapa pendaki, terutamanya pemula supaya tidak sompral saat tengah mendaki. Pendaki harus dapat ramah dan berdampingan dengan alam.

"Untuk mendaki masih kurang cuman bekal mi instant dan air mineral saja. Tetapi harus punyai psikis dan keimanan yang baik," ucapnya.

"Di situ kita harus ramah. Ada alam yang perlu dijaga, sebab kita hidup di dunia tidak cuma manusia saja," tutup Agung.