Cerita Pendaki Asal Jepang Memasuki Kampung Gaib Gunung Sibayak
Kisah Mistis Pendaki Asal Jepang Memasuki Kampung Gaib | Cerita Pendaki -Gunung ini jadi satu diantara tujuan liburan untuk beberapa wisatawan lokal atau luar negeri. Tidak cuman menyajikan panorama cantik, Gunung Sibayak memiliki bermacam misteri dan cerita mistis.Cerita Mistis Pendaki Asal Jepang di Gunung Sibayak
Bukan hanya kali pertama kejadian janggal dirasakan para pendaki yang mencoba menaklukan Gunung yang terletak di Sumatera Utara ini, sudah beberapa kali kejadian disana. Kali ini menimpa salah satu wisatawan pendaki asal jepang yang tersesat di gunung sibayak, namun dia berhasil diselamatkan tim Basarnas yang melakukan proses pencarian.
Cerita ini dikisahkan oleh salah satu masyarakat sekitar yang buka warung pas di kaki Gunung Sibayak bernama Era. Cerita ini jadi salah satunya cerita horor yang cukup terkenal di situ.
Era bercerita, pada saat itu, pendaki asal Jepang namanya Yamada Kosei, salah jalan dan tersesat diperkirakan karena melintasi batasan jalur pendakian. Pendaki itu masuk di teritori Gunung Sibayak yang jarang sekali dilewati pendaki atau masyarakat sekitar.
Karena tidak juga turun, masyarakat sekitar pada akhirnya minta bantuan team Badan SAR Nasional (Basarnas) Sumut untuk cari wisatawan Jepang itu.
Sepanjang sekian hari penelusuran, wisatawan Jepang itu diketemukan di hutan belakang Gunung Sibayak. Keadaannya benar-benar lemas dan alami dehidrasi kronis.
Team Basarnas juga langsung mengevakuasinya dan memberi pertolongan pertama.
Saat diinterogasi, wisatawan Jepang itu menjelaskan jika beliau coba melintasi jalur yang masih belum banyak dilewati orang. Hingga kemudian Dia masuk di perkampungan masyarakat, tetapi tidak ada satu orangpun yang menggubrisnya.
Memang, menurut masyarakat sekitar penghuni gaib yang dipercayai oleh warga sebagai penghuni Gunung Sibayak ini ialah orang bunian.
"Wisatawan itu ngomong jika semua masyarakat di daerah itu kakinya terbalik dan memiliki tubuh kerdil. Ia tidak paham itu ialah perkampungan makhluk halus," tutur Era.
Dalam perkampungan itu, pendaki itu masuk di dalam pasar tradisional dengan bermacam aktivitas jual-beli. Banyak makanan yang ditawarkan di situ, dimulai dari kue, daging, minuman, dan yang lain.
Karena Turis itu kelaparan, Dia mencoba ambil minuman dan makanan yang ditawarkan pedagang. Anehnya, tidak ada satupun makanan yang dapat dicapainya. Beberapa pedagang makanan itu seolah tidak menyaksikan kehadirannya.
Mendekati malam hari, Dia menyaksikan ada acara pesta rakyat di perkampungan itu. Banyak masyarakat yang nikmati hiburan malam sampai membakar api unggun.
Walau terasa aneh, wisatawan itu tidak mengetahuinya. Dia terus berjalan sampai ke saluran sungai dalam hutan. Di sanalah dirinya diketemukan team Basarnas pada kondisi tidak sadarkan diri karena kelaparan dan dehidrasi.
"Untung saja wisatawan itu tidak mengonsumsi makanan orang bunian. Kata orang terdahulu, bila kita makan, kemungkinan kita tidak balik lagi," ujar Era yang pernah diceritakan oleh sesepuh dahulu.