Legenda Gunung Sibayak Paling Terkenal Yang Harus Diketahui
Legenda Gunung Sibayak Paling Terkenal Yang Harus Diketahui | Cerita Pendaki - Gunung Sibayak sebagai gunung berapi aktif, tahun 1881 ialah letusannya yang paling akhir. Gunung ini berada di Desa Semangat Gunung, Kec. Merdeka, Kab. Karo, Sumatera Utara. Kurang lebih, 50 km dari pusat perkotaan medan. Benar-benar terkenal di kelompok beberapa pendaki yang domisili di pulau Sumatera, bahkan juga seringkali petualang berwajah bule kelihatan di trek pendakian gunung Sibayak.
![]() |
Legenda Gunung Sibayak Paling Terkenal |
Arti dari Nama Gunung Sibayak
Gunung Sibayak sendiri mempunyai arti 'si kaya'. Arti ini diambil dari bahasa orang Karo, yaitu bayak yang bermakna 'kaya'. Ini dapat kita sambungkan dengan keyakinan orang Karo, jika di gunung Sibayak ada harta karun yang ditinggal raja kaya raya di zaman dulu.
Cerita Legenda Gunung Sibayak
Cerita bermula dari 2 saudara lelaki yang tinggal di gunung Sibayak (waktu itu belum dinamakan dengan gunung Sibayak), satu anak berusia 17 tahun dan satu yang lain berusia 15 tahun, yang merupakan sebatang kara setelah ditinggalkan mati ayah dan ibunya. Kehidupan tetap harus berlanjut, beras yang ditinggal ayah dan ibunya hampir habis. Mereka berdua berfikir bagaimana cara untuk tetap bertahan hidup.
Mereka akhirnya sepakat untuk menanam padi, cari tempat kosong yang subur dan menanaminya dengan bibit padi. Setiap siang, mereka bekerja di tempat padi, mengolah dan merawat padi. Malamnya, mereka pulang ke gubuk yang jaraknya tidak begitu jauh dari sawah. Tiap hari, kegiatan rutin mereka hampir tidak berbeda, sampai padi yang mereka tanam kelihatan subur dan keluarkan biji.
Tetapi pekerjaan belum usai, selama seharian mereka harus jaga padi yang telah warna kuning dari ancaman hama binatang liar, seumpama babi atau monyet. Untuk mempermudah saat mengawasi kebun, mereka berdua berniat membangun sebuah gubuk untuk berlindung. Sebelumnya mereka harus meratakan tanah dengan cangkul.
Saat sang bungsu asyik mencangkul tanah untuk diratakan, dia kaget saat cangkulnya terbentur dengan benda keras dalam tanah. Berasa ingin tahu, sang bungsu terus mengeruknya dan mendapati Kudin (kotak kecil yang dibuat dari kuningan). Dia segera panggil kakanya. Berdua, mereka buka kudin itu, begitu kaget, suka dan berbahagianya mereka, rupanya dalam kudin, mereka mendapati 2 emas yang memiliki ukuran, masing-masing, sebesar kepalan tangan orang dewasa.
"Kita dapat menjadi orang kaya raya, sahut si kakak"
Hari mulai gelap, dengan hati suka ria, kaka-beradik itu pulang ke gubuk. Usai mandi, mereka berunding mengenai bagaimana triknya memperoleh uang beberapa dari emas yang mereka dapatkan. Persetujuan dibikin, besok si kakak akan ke kota untuk jual emas itu, sedang si adik seperti biasanya, ke kebun untuk jaga padi yang bakal dipanen.
Pagi telah datang, mereka berdua lakukan pekerjaan masing-masing, sesuai persetujuan, kakak ke kota dan adik ke kebun. Sesampai di kota, si kakak mendekati kelompok beberapa orang yang kelihatan kaya dan tawarkan emas itu. Tetapi mereka menawar harga begitu rendah, membuat si kakak tidak memberinya.
Tidak patah arang, si kakak terus cari calon konsumen emasnya, sampai pada akhirnya ada yang menawar emasnya dengan uang kertas, dengan nilai paling besar, sekitar sekarung penuh. Sesudah memperoleh uang yang dia harapkan, ia akan pulang, berjumpa dengan adiknya.
Sementara di kebun, si adik baru saja usai membuat ranjau yang mematikan di sekitar kebun. Apa saja yang masuk, 'doooor' ia akan wafat tertanam bambu yang runcing.
Di tengah-tengah perjalanan pulang, si kakak lihat toko roti, ia juga beli roti sebanyaknya dan meneruskan perjalanan. Tidak lama kemudian ia menyaksikan toko semua jenis bahan pertanian, di situ, dia sempatkan beli penghilang hama dan penyubur padi. Tetapi nahasnya, dia tidak sadar jika dia simpan obat penghilang hama dan penyubur padi ke kresek besar yang ada roti, tercampurlah di antara roti dan obat itu.
Sesudah perjalanan yang cukup meletihkan, dia lantas sampai di gubuk, tetapi si adik kelihatannya masih di kebun. Tanpa berpikir panjang, dia segera ke arah kebun. Tetapi, ketika akan masuk kebun, 'doooor' kepalanya tertusuk bambu runcing, terserang ranjau yang dibikin adiknya.
Menyaksikan hal tersebut, si adik mendekati dan langsung menyaksikan karung isi uang dan roti, tanpa mempedulikan kondisi kakaknya. Berasa lapar, dia juga langsung melahap roti yang tercampur dengan obat penghilang serangga. Sesudah berasa pusing dan mual, si adik juga wafat di dekat jasad si kakak.
Karena itu dari cerita di ataslah, banyak warga yang mengaitkan jika di gunung Sibayak ada hartu karun warisan raja kaya raya. Dan ada sebuah ringkasan lain, jika tidak ada orang kaya, semua kembali ke pangkuan gunung itu, gunung itu yang kaya, gunung Sibayak.
Misteri Kemunculan Orang Bunian di Pedalaman Hutan Gunung Sibayak
Di tahun 2009, ada seorang pendaki asal Jepang yang hilang dan tersesat di gunung sibayak dalam sebuah pendakian yang dilakukan seorang diri. Selang lebih dari seminggu penelusuran, wisatawan itu diketemukan di hutan belakang gunung Sibayak.
Saat diintrogasi, wisatawan itu akui ingin coba trek yang masih belum pernah dilewati seseorang, sampai pada akhirnya dia sampai dalam suatu perkampungan, tetapi tidak seseorang juga yang menggubrisnya. Lebih kurang, wisatawan itu menceritakan;
Semua warga di daerah itu mempunyai kaki yang kebalik dan memiliki tubuh pendek. Saya tidak sadar jika saya ada dalam perkampungan yang keliru. Di situ ada pasar yang menawarkan berbagai minuman dan makanan, tetapi tidak satu juga makanan yang dapat saya pegang.
Di waktu malam hari datang, saya menyaksikan ada acara pesta rakyat yang cukup semarak, banyak warga yang nikmati acara pesta itu, mereka membakar api ungun dan berteriak-teriak. Sampai selanjutnya saya berjalan cari sungai dan team Basarnas mendapati saya.
Saat itu, wisatawan itu diketemukan pada kondisi yang paling memprihatinkan, kelihatan benar-benar lemas dan dehidrasi.
Menurut pembicaraan masyarakat sekitar, untung saja wisatawan Jepang itu tidak konsumsi makanan orang bunian. Karena, jika mengkonsumsinya, dia tidak dapat pulang kembali.
Suara Neraka yang Kerap Kedengaran di Gunung Sibayak
Menurut masyarakat sekitar, di gunung Sibayak kerap kedengaran suara jeritan, tangisan dan teriakan, mereka mengatakan dengar 'Suara Neraka'. Karena sangat terkenalnya mitos mengenai suara neraka itu, dulu pernah ada seorang ilmuwan asal Jepang. Ilmuwan itu merekam suara itu dan mengantarnya ke Jepang untuk dimasukkan lab penelitian.
Hasil dari riset yang dilaksanakan di Jepang, suara itu tidak lain hanya suara angin yang menghantam beberapa tebing di gunung. Tetapi didalamnya ada suara dengan frekwensi yang paling rendah, nyaris tidak dapat didengarkan oleh telinga telanjang, kira-kira 15 Hz. Tetapi, suara itu memiliki kandungan getaran kuat yang bisa memunculkan hormon steroid, membuat ketakutan, cemas, stress bahkan juga berhalusinasi untuk siapa yang mendengarkannya.
Cukup aneh kan? , itu suara neraka yang dibuat alam yang paling buas. Bisa membuat kamu berhalusinasi atau ketakutan.
Sosok Wanita Berpakaian Putih yang Mengerikan
Tidak hanya kehadiran orang Bunian, rupanya gunung Sibayak juga benar-benar dekat dengan cerita kemunculan hantu wanita yang berpakaian serba putih. Bahkan juga, banyak pula cerita wanita yang kesurupan saat menjelejahi alam rimba di gunung Sibayak.
Itulah beberapa cerita mistis dan mitos gunung sibayak yang cukup populer di kalangan sekitar, semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua.
![]() |
Pendaki Gunung Sibayak |