10 Hal Yang Tidak Disukai Pendaki Pria Kepada Pendaki Wanita

10 Hal Yang Tidak Disukai Pendaki Pria Kepada Pendaki Wanita
10 Hal Yang Tidak Disukai Pendaki Pria Kepada Pendaki Wanita

10 Hal Yang Tidak Disukai Pendaki Pria Kepada Pendaki Wanita | Cerita Pendaki - Pria ialah makhluk bumi yang paling misteri. Semua kemauan dan isi otaknya tidak dapat diterka beberapa wanita.

Begitu juga dalam sektor pendakian. Bila Kamu, beberapa wanita, tahu apakah yang berada di isi kepala pria, Kamu kemungkinan tidak akan menduga. Apa lagi bila itu sebagai hal negatif mengenai pendaki wanita.

Berikut banyak hal yang membuat pria pendaki berasa risi dan tidak nyaman saat mendaki bersama wanita:

Histeris saat sunrise

Sunrise secara umum jadi saat yang terindah ketika ada di gunung, awan-awan bersatu dan matahari ada dari antara awan itu. Di saat berikut beberapa wanita terkadang berlebihan dan pada akhirnya jadi benar-benar bising sendiri tanpa memedulikan sekitaran.

"Pagi-pagi umumnya mereka bising, walau sebenarnya kemungkinan ada pendaki yang baru sampai puncak dan ingin istirahat." -SW (25 tahun), pendaki asal Purbalingga.

Membuat situasi jadi susah saat ingin buang air

Walau wanita pendaki itu lebih mempesona dari wanita umumnya, tetapi karakter repotnya tetap terpatri dalam jiwanya. Begitu juga saat buang air di gunung.

"Kerap menjengkelkan, khususnya saat mereka repot sendiri saat mencari spot untuk buang air." -Nurdiansyah, pendaki asal Bogor.

Terlalu sibuk pada make-up

Wanita, pada keadaan apa saja tidak pernah lupa untuk memasangkan make-up ke tas, bahkan juga saat mendaki gunung. Ingin tampil elok dan tidak kelihatan pucat adalah argumennya. Walau argumen ini kedengar positif, tetapi rupanya beberapa pendaki pria tidak nyaman dengan wanita pendaki yang terlampau konsentrasi dengan make-up saat mendaki.

"Masih mengurus make-up walau sebenarnya sedang mendaki. Memang ingin mejeng di mall?". -GW (24 tahun), pendaki asal Pekalongan.

Manja di saat yang tidak pas

Mendaki memang aktivitas yang memerlukan kemampuan fisik yang besar sekali. Beberapa orang berasa capek saat mendaki. Pada kondisi capek, semangat membara harus selalu terlindungi supaya dapat sampai puncak. Tetapi, terkadang beberapa wanita terkadang justru berbeda manja dan meminta jadi perhatian. Kadang-kadang manja kemungkinan ‘masih oke' untuk pendaki pria, tetapi bila terlalu berlebih terkadang pria pendaki akan sebal sendiri (walau mereka merendamnya dalam hati).

"Jika manja saat kembali api unggunan tidak jadi masalah, tetapi jika kembali sedang jalan di tanjakan ya jadi permasalahan," Tutur GW (24 tahun), pendaki asal Pekalongan.

Berlagak Kuat

Mendaki itu meletihkan, seluruh orang perlu istirahat supaya stamina dapat kembali bugar. Tetapi, terkadang ada-ada saja wanita pendaki yang memaksain diri dan sok-sok-an kuat. Walau dapat cepat sampai ke arah, tetapi mengakibatkan dapat fatal untuk badan karena kecapekan.

"Pernah mendaki bersama beberapa cewek, mereka berpura-pura kuat. Pada akhirnya K.O cocok sampai puncak," tutur Husni, pendaki asal Jawa tengah

Tidak mempunyai kemampuan membuat tenda

Kemampuan membuat tenda tidak cuma kemampuan yang harus dipunyai pendaki pria, pendaki wanita juga semestinya mengusai membuat tenda. Tetapi, realita di atas lapangan tidak semanis teori. Beberapa wanita tidak mempunyai kemampuan ini benar-benar saat mendaki. Akhirnya, pria harus kerja sendiri untuk membangun tenda.

"Tidak dapat bangun tenda, mereka tidak ingin ide menghidupkan senter untuk pencahayaan saat saya buat tenda. Ditambahkan lagi, mereka segera berbaring dalam tenda tanpa bicara apapun," -Andika, pendaki asal Jawa tengah.

Pendaki wanita yang tidak mempunyai kemampuan memasak

Makan adalah poin utama yang perlu dilaksanakan supaya pendaki dapat menuntaskan perjalanannya tanpa kelaparan dan kekurangan tenaga. Tetapi saat sebelum makan sudah pasti harus masak. Tetapi beberapa wanita terkadang terlampau capek dan pilih tidur daripada masak. Ini terkadang membuat pendaki pria berasa ill-feel.

10 Hal Yang Tidak Disukai Pendaki Pria Kepada Pendaki Wanita
Hal Yang Tidak Disukai Pendaki Pria Kepada Pendaki Wanita

"Malas lihatnya jika ada cewek pendaki yang tidak mau masak serta tidak dapat masak!" tutur Fuad (25 tahun) pendaki asal Pekalongan

"Tujuannya kami beberapa pendaki cowok itu membawa cewek agar dapat dibawa kerja sama, agar ada yang masak, eh mereka justru ingin nikmatnya saja," tutur Nurdiansyah, pendaki asal Bogor.

Pilih-memilih makanan

Gunung itu bukan restaurant yang punyai menu makanan seabreg, tetapi terkadang beberapa pendaki wanita banyak penginnya. Bahkan juga pilih-memilih menu makanan. Penginnya yang nikmat saja, menu yang tidak terlampau nikmat diserahkan ke pendaki pria.

"Repot, ada pula yang menyukai pilih-memilih makanan" -Nurdiansyah, pendaki asal Bogor.

Cerewet

Cerewet kelihatannya memang bakat bawaan lahir untuk wanita, tetapi untuk argumen tertentu, cerewet ialah hal yang dibenci pria, apa lagi saat mendaki. Mendaki yang semestinya memperoleh ketenangan jadi pupus karena percakapan beberapa pendaki wanita.

"Jika saya nih ya.. jika cocok mendaki tuch ada ceweknya yang tidak saya senang itu cerewetnya..Malas sekali!," tutur Andika, pendaki antah berantah.

Terlampau Jaim

Cerewet memang mengusik, tetapi terlampau menjaga gambar tidak dicintai oleh pendaki pria. Karena untuk pria, wanita yang mempesona dan pantas jadi rekan mendaki itu yang apa yang ada, bukan yang menjaga gambar.

"Dibawa bercakap tidak mau, mending cerewet tetapi dapat buat pendakian semakin hebat dan semangat." -Grg (27 tahun), pendaki asal Jawa Timur.

Pendaki wanita yang gampang pasrah

"Lelah, tidak kuat, saya balik saja. Kamu lanjut!"

Pernah dengar pendaki wanita ngomong kalimat di atas? Kemungkinan pernah.

Untuk beberapa wanita yang ingin mendaki, lebih bagus pupuk semangatmu supaya tidak membuat pendaki pria terusik.

"Yang membuat saya kurang sreg jika jalan sama pendaki cewek itu ya karena mereka terlampau mudah pasrah," -Yogi (25 tahun), pendaki asal Brebes.

Penakut

Tidur dan berjalan di hutan dan padang sabana ialah hal yang cantik untuk beberapa pendaki. Tetapi wanita pendaki selalu berbisik "Kelak jika ada beruang atau hantu bagaimana cocok tidur? Ucapnya di sini banyak juga babi hutan, kan?".

Rasa takut yang terlalu berlebih ini terkadang membuat beberapa pendaki pria malas bertemu dengan pendaki wanita.

"Malas itu jika ngajak mereka naik gunung dan memulai mendongengkan beberapa hal tidak logis." -PTR (20 tahun), pendaki asal Jakarta.

Banyak mengeluh

Seluruh orang tentu senang mengeluhkan bila sedang capek. Apa lagi mendaki ialah aktivitas yang membuat keadaan stamina dan fisik turun. Keluh kesah normal seperti kedinginan mungkin dapat dimaafkan, tetapi jika sudah mengeluhkan terlalu berlebih dimulai dari awalnya mendaki sampai turun mendaki, pasti membuat orang tidak nyaman.

"Saya paling anti dengan pendaki wanita yang banyak mengeluhkan. Tidak buat semangat. "-RT(22 tahun), pendaki asal Jawa tengah.

Bila ingin membuat seseorang nyaman, beberapa wanita yang ingin mulai memperdalam atau baru memperdalam hoby pendakian lebih bagus menghindari point di atas. Benahi kemampuan diri dan tidak lupa untuk olahraga saat sebelum mendaki supaya fisik selalu terjaga sepanjang pendakian.