Cerita Pendaki Tersesat Di Gunung Merbabu (True Story)
Cerita Pendaki Tersesat Di Gunung Merbabu (True Story) - Cerita ini dirasakan sama teman saya, sebutlah saja namanya Lira, peristiwa itu tahun 2014 ,waktu itu kita masih duduk di kursi kuliah semester tiga. Kita kuliah di salah satunya kampus di kota semarang.
![]() |
Cerita Pendaki Tersesat Di Gunung Merbabu (True Story) |
Siang itu dibulan september tahun 2014, saya nemenin lira pindahan kost, bantuin membawa barang barang buat di pindahin ke kost ia yang baru. Sesudah usai pindahan kost, kita ingin kongkow sama teman lainnya, disana ada yadi, mudi, dian sama tiengpeng.
Cocok lg asyik kongkow datang" sang yadi nyeletuk ngajakin kita naik gunung merbabu. Antara kita blm pernah naik merbabu sehingga kita sangsi takut nyasar, tetapi yadi ngomong, ia ingin ngajak teman nya yang namanya fuad.
Fuad ini pernah naik merbabu dan ia gagasannya ingin naik merbabu.
Karena kita ingin mendaki dan gunung merbabu populer dg sabananya yang cantik, pada akhirnya kita sepakat buat pergi. Tetapi saya tidak turut karena ada acara penting, pada akhirnya yang ke merbabu sang lira,yadi,tiengpeng,mudi sama dian. Mereka berlima, sang lira cewe sendiri.
Pada akhirnya 2 hari selanjutnya mereka pergi dari semarang berlima. Mereka pergi dr semarang sekitaran jm4, sampai basecamp sekitaran jm8 malem, karena kita dijalan singgah dahulu buat membeli logistik dan waktu itu kita kebingungan jalannya, mahfum gapake maps :D wkwk
Mereka naik melalui jalur selo, sesampai di basecamp selo, mereka bertemu sm fuad temannya sang yadi dari jogja, fuad dateng sama kakak ceweknya yang ingin turut naik.
Karena kelompok semarang blm pernah naik merbabu, jadilah fuad sebagai leader nya
Sekitaran jm9 malem, mereka start treking. Diperjalanan naik gaada peristiwa apa saja, naik dengan rileks sekalian bergurau agar tidak kerasa naiknya. Sampai pada akhirnya sudah sampai di atas, buat tenda, masak ,makan ,bercakap terus tidur. Semua berjalan mulus dan membahagiakan.
Sampai hari selanjutnya, mereka bangun buat summit, tetapi rupanya kabut tebal tiba tanpa diundang,jkabutnya tebel sekali sampai pada akhirnya mereka kualitassin buat tidak muncak karena kalau dipaksakan justru bahaya.
Pada akhirnya mereka kualitassin buat di tenda saja, dan karena fuad sm kakak cewenya ada masalah, mereka berdua pada akhirnya ingin turun lebih dulu, semula fuad nawarin lira sm yang lain buat turut juga turun karena cemas pada kesesat kelak karena blm sempat ada yang naik merbabu.
Tetapi dg pedenya dan dg begonya mereka tolak penawaran itu dg kepercayaan kalau mereka udh apal jalan nya, "semalem jalannya terang kok, tinggal ikutin jalan saja" sebut yadi.
Pada akhirnya fuad sama kakaknya turun berdua, sdgkn lira ,yadi, mudi, dian sama tiengpeng masih di atas.
Mereka main main di sabana merbabu, sampai sekitaran jm1 siang pada akhirnya mereka packing buat turun. Sesudah packing semua, mereka lgsg cabut turun, waktu itu bunga edelweis lg mekar"nya di merbabu, mereka tertarik buat simak bunga yang disebutkan bunga kekal itu.
Pada akhirnya mereka jalan cukup turun ke padang edelweis. Disitu mereka cukup lama, mereka photo foto, liatin bunga"nya yang mekar, sampai pada akhirnya datang" kabut tebel dateng mendekati, jalanan tidak kelihatan terang.
Karena fuad tidak ada, pada akhirnya yadi yang dipilih jadi leader nya.
Mereka jalan ngikutin jalan setapak sekalian dengarkan musik band lokal semarang waktu itu, dengarkan lagu yang liriknya cukup tidak pantes (cukup pantas). Mereka jalan dg rileksnya sekalian bergurau gurau. Udh cukup jauh mereka jalan, mereka baru sadar kalau jalannya terlampau terjal
"Hati cocok treking naik jalannya tidak terjal kaya begini dech, cocok treking naik kita selalu dapat bonus alias jalan agak miring, tp ini kok terjal yaa berbeda" sebut lira waktu itu.
Yadi,mudi,tiengpeng dan dian juga rasakan hal yang sama, mereka sepakat dg perkataan lira jika jalannya emg berbeda.
Tp mereka tetep positiv thinking karena sepanjang jalur masih tetap ada sampah jadi berpikir jika jalan itu emg jalur yang dilalui orang. Lajurnya turun terus, dari yang semula mereka jalan turun berdiri sampai harus ngesot ngesot.
Berjam jam mereka jalan ngesot, sampai bbrpa kali lira jatuh terjerumus karena sangat curamnya, disana lira cewe sendiri karena yang lain cowo semua. Lira terus jatuh sampai ia nangis karena sangat capeknya (mahfum cewe). Disana lira meminta buat berenti sesaat buat istirahat
Cocok mereka berenti buat istirahat sesaat, mereka sadar kalau mereka udh salah jalan ,mereka udh nyasar jauh. Ditambahkan lagi logistik yang mereka membawa tinggal sedikit. Air minum yang hanya tersisa 1/2, 1 sachet madu sama 1/4 buntel roti sobek, hanya itu logistik yang sisa.
Disana lira nangis,ia merasa lelah sekali, udh jalan ngesot, jatuh terjerumus terus ,setiap ngesot ngegelinding terus (dapat bayangin bagaimana jalannya ngesot trus ngegelinding?). Pada akhirnya anak" cowo nenangin lira agar tenang, gk cemas dan nangis, logistik mereka kasih ke lira semua
Sampai pada akhirnya lira dapat sedikit tenang, ia minum air yang tinggal 1/2 itu, ia makan roti dan madunya agar kuat buat lanjutin perjalanan kembali. Anak cowo selalu yakinn lira agar ia semangat buat jalan, percaya kalau mereka dapat nemu jalan pulang.
Terus mereka lanjut jalan kembali, sampai pada akhirnya mereka bertemu jurang, tingginya hanya 3meter, hanya 3 mtr. tp mereka kebingungan turun nya bagaimana. Pada akhirnya mereka kualitassin buat untuk pekerjaan.
Yadi di muka, ia cari jalan buat nurunin jurang itu, yang pada akhirnya mereka mereka turun pegangan pakai akar pohon. Yang ke-2 mudi, ia turun sesudah yadi, ia pekerjaannya nangkep carrier dr atas (agar turunnya tidak berat dan mudah) jadi carrier dilempar dr atas. Yang ke-3 dian
Dian ini pekerjaannya nangkep carrier nangkep sang lira di atas karena lira cewe jadi takut jatuh, terus yang paling akhir sang tiengpeng ,ia pegangin tangan lira cocok lira turun, agar turunnya tidak melorot cocok nurunin jurang. Lira terasa princess sekali dari mereka Rolling on the floor laughing
Sesudah nurunin jurang, disana mereka simak ada lapangan, hati mereka lgsg senang dan lega, mengharap dari sana mereka sudah deket sama jalan pulang atau permukiman masyarakat. Tetapi rupanya saat mereka lanjut jalan, mereka justru masuk ke hutan kembali, mereka hopeless.
Hari mulai gelap, pada akhirnya yadi kualitassin buat naik ke bukit yang tertinggi di sekitar situ, mengharap saat di atas bukit mereka dapat menyaksikan jalur yang betul ke arah permukiman masyarakat. Dengan tenaga yang sisa mereka naik ke bukit sampai kedengar adzan berkemandang
Saat adzan, mereka berenti istirahat sesaat, dan waktu itu mudi coba buat adzan dan disana lira merasa desperate, "dapat keluar dr hutan ini tidak ya, apa malem ini harus bertahan dihutan, makan apa, ingin nangis kembali tp kasian sm cowo" tkt mereka terbeban" sebut lira dalam hati
Sesudah mudi usai adzan, mereka coba bikin jalan naik kembali perlahan", dan pada akhirnya mereka sampai puncak bukit itu. Mereka simak ada permukiman masyarakat dan itu dekeeeeet bgt, mereka senang bukan main, pada akhirnya mereka dapat selamat, berpikir mereka. Mereka semangat buat turun kembali.
Saat sampai di bawah bukit, mereka terkejut, karena disana benar bener hutan semua, gaada permukiman apa saja, ganjil sekali pdhl barusan mereka simak dr atas bukit kalau disana ada permukiman. Sesudah mereka percaya benar gaada permukiman satu juga, mereka lanjut jalan kembali
Mereka jalan kembali sampai mereka nemu papan tulisan "basecamp". Semua riang terkecuali lira, ia merasa ganjil karena papan itu ke arah ke jurang dan di bawah itu hanya hutan, tp lira hanya diem, sampai yadi yang di status dimuka ngomong setop, karena dimukanya ada jurang
Ia nyaris terjerumus ke jurang dan betul saja dimuka itu jurang, dan ada satu perihal kembali yang ganjil, disana tiengpeng datang" teriak panggil nama Lira dan Lira nengok, cocok Lira bertanya knpa, tiengpeng ngomong kalau ada yang ngikutin ada di belakang Lira. Ada yang turut dan itu ada di belakang Lira.
Dan waktu itu mereka sadar kalau ini semua tidak kelar,pada akhirnya mereka balik arah ketempat yang barusan mereka anggap ada permukiman. Mereka kualitassin buat duduk dahulu sekalian renungin dg apa yang terjadi sm mereka ini. Sampai yadi mulai bicara,ia ngomong ia naik merbabu gk ijin sama ortu
Dan yadi ngomong, ia metik bunga edelweis cocok ditaman edelweis, trus tiengpeng lanjut jujur kalau ia jd metik bunga edelweis buat oleh-oleh kekasihnya. Lantas dian yang muter lagu porno cocok digunung jg nyesel. Mereka merasa salah dg tindakan yang udh mereka lakukan
Pada akhirnya mereka berdoa, meminta maaf ke Allah atas semua salah yang mereka lakukan sepanjang digunung, meminta diberi jalan yang benar agar dapat pulang kerumah masing" dg selamat. Usai doa, mereka lanjut jalan kembali krna waktu makin malem dan gelap, mgkn waktu itu sekitaran jm9/10
Tidak lama, yadi melihat ada pipa air, lalu mereka berpikir dg mereka ngikutin arah pipa air itu, pipa air itu perlu ke arah permukiman masyarakat. Sekitaran sejam ngikutin arah pipa air itu, pada akhirnya mereka simak ada lampu" rumah masyarakat.
Dan betul saja mereka sampai dipemukiman masyarakat, begitu bersyukurnya mereka sm Allah swt karena sudah memberinya jalan kpd mereka hingga mereka dapat keluar dr hutan itu. Mereka merapat ke rumah masyarakat, sampai di dalam rumah pertama mereka coba mengetok pintu untuk meminta kontribusi
Tetapi di rumah pertama tidak ada jawaban dr di rumah, lalu mereka turun kembali ke rumah yang lain, coba mengetok pintu kembali sampai pada akhirnya pintu terbuka, ada bapak" yang keluar , bapak itu terkejut menyaksikan mereka yang membawa carrier malem" dg keadaan tubuh lemas, kotor semua
Lalu mereka katakan apa yang terjadi ke bapak tersebut, dan bapak itu "menyetujui dan mengaku" jika mereka "disesatin/disasarin" karena membawa suatu hal dr merbabu. Di rumah itu mereka disajikan teh hangat dan ubi (ubi paling enak sepanjang hidup krna keadaan lemas dan laper banget)
Sesudah cukup istirahat di rumah bapak itu, pada akhirnya mereka pamit untuk pulang, tp sang bapak justru bingung dan ngomong "ojo le, wis panganane ntekno sek, ngko tidak anter pencet basecamp, tk jaluk tulung anaku, sek yo"
(Jangan nak, makanan nya dihabisin dahulu saja, kelak bapak anter sampai basecamp, tidak minta bantuan anak saya, bentar ya)
Mereka berpikir mgkn sang bapak cemas mereka tidak nemu basecamp. Lantas pada akhirnya mereka pakai 3 motor buat balik basecamp
Perlu waktu 1 jam dr rumah bapak ke basecamp. Kebayang mereka "disasarin" sejauh mana ?
Pada akhirnya sampai di basecamp mereka mengucapkan terima kasih dg bapak sm anaknya, dan bapak itu juga pamit dan ngomong berhati-hati. Mereka pada akhirnya sampai di basecamp dan istirahat.
Akhirnyaa.. usai sampai di sini cerita dr teman saya Lira, yang salah jalan di gunung merbabu bersama teman" yang lain. Tidak dapat bayangin kalau wkt itu saya jg turut mereka naik. Mgkn saya pasti juga cemas waktu itu, fuad yang dengar cerita mereka juga menyesal udh ninggalin mereka waktu itu.
Dari peristiwa yang mereka rasakan, dapat diambil makna dan pelajarannya untuk mereka yang ngalami untuk kita sebagai manusia yang harus jaga alam, apa lagi saat ada di gunung, kita harus jaga dan jgn asal-asalan ambil suatu hal di gunung tersebut. Jgn berbicara kasar dan tidak patut, menghargai makhluk yang berada di sana, dan tidak boleh menghancurkan yang berada di alam.
Quote:
"Tidak boleh ambil apa saja selainnya gambar, tidak boleh tinggalkan apa saja selainnya tapak jejak, tidak boleh membunuh apa saja selainnya waktu"
Demikian, Salam Lestari
Sumber:
H A R U
@haruuandoneday