Sejarah Gunung Pamaton Yang Konon Tempat Menghilangnya Pangeran Suryanata

Sejarah Gunung Pamaton Yang Konon Tempat Menghilangnya Pangeran Suryanata | Cerita Pendaki - Gunung Pamaton benar-benar sangat populer dengan beberapa cerita mistis. Ada yang menjelaskan jika gunung pematon sebagai pusat kerajaan Banjar di alam gaib. Pendirinya kabarnya ialah Raja dari kerajaan Dipa, yang disebut cikal akan dari kerajaan Banjar, yakni Pangeran Suryanata. Ketinggian Gunung Pamaton +/- 450m dikelilingi pemandangan pegunungan meratus yang hijau dan akses ke gunung cukup mudah.

Gunung Pamaton benar-benar sangat populer dengan beberapa cerita mistis. Ada yang menjelaskan jika gunung pematon sebagai pusat kerajaan Banjar di alam gaib

Akses menuju Gunung Pamaton

Dari kota Banjarbaru menuju Gunung Pamaton bisa melalui jalan Mistarcokro kusumo, Ikuti saja kearah cempaka, nanti ada plang arah Gunung Mawar atau Desa Kiram, ikuti saja hingga memasuki kawasan pegunungan, di pinggir jalan arah ke Gunung Mawar akan ada sebuah Gunung yang di kaki gunung nya ada prasasti yang menandakan kawasan tersebut, gunung ini lah yang disebut dengan Gunung Pamaton.

Track Gunung Pamaton terbilang Medium, tidak mudah dan tidak juga terlalu sulit, hanya saja jika hujan sangat licin,dibawah gunung terdapat sungai yangg jernih kalo musim kemarau tapi kalo musim hujan sungai akan keruh. Kurang lebihnya kalian bisa lihat gambar dibawah ini.

Sejarah Gunung Pamaton Yang Konon Tempat Menghilangnya Pangeran Suryanata
Puncak Gunung Pamaton
Sejarah Gunung Pamaton Yang Konon Tempat Menghilangnya Pangeran Suryanata
Kaki Gunung Pamaton
Sejarah Gunung Pamaton Yang Konon Tempat Menghilangnya Pangeran Suryanata
Track Gunung Pamaton

Puncak pada gunung ini sangat indah,kurang lebih waktu untuk menaiki gunung ini sekitar 1 jam setengah cukup mudah dan sangat cocok untuk para pendaki pemula yang ingin sekedar menghabiskan waktu akhir pekan atau sekali perjalanan naik turun gunung dalam satu hari.

Sejarah Gunung Pamaton

Sebagaimana tertulis di prasasti di kaki gunung Pamaton, bahwa gunung tersebut merupakan gerbang menuju alam gaib. Gunung Pamaton berlokasi di kawasan Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalsel ini konon menjadi tempat menghilangnya Pangeran Suryanata, suami Putri Junjung Buih, leluhur kerajaan Banjar.

Sebab itulah, bagi keturunan kerajaan Banjar terutama yang memercayai tentang gunung Pamaton, adalah suatu kebiasaan untuk berkunjung ke sana dan melakukan ritual.

Bahkan pada zaman dahulu, masyarakat Banjar yang tinggal di sekitar Gunung Pamaton jika akan menggelar hajatan bisa meminjam piring dan mangkok melamin di Gunung Pamkaton melalui perantara orang pintar yang memiliki akses langsung dengan makhluk dari alam gaib itu.

Meski diyakini benda-benda itu masih ada dan tersimpan rapi di kerajaan gaib, namun tradisi meminjam piring dan mangkok melamin itu saat ini sudah tidak ada karena makhluk dari kerajaan gaib di Gunung Pamaton enggan lagi mengeluarkan benda-benda itu ke alam nyata. Padahal bukan hanya piring dan mangkok yang ada di kerajaan gaib tersebut.

Sejarah Pangeran Suryanata

Menurut cerita di periode kemasyhurannya, Pangeran Suryanata pamit untuk kembali lagi ke aslinya. Beliau lenyap dari dunia riil, beralih ke alam ghaib. Kemudain membangun kerajaan Banjar di Gunung Pamaton.

Gunung Pamaton ada di Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar. Selainnya ada beberapa cerita mistis yang tersembuyi, Gunung Pamaton sebagai tempat rekreasi yang kerap didatangi.

Bahkan konon tahta Pangeran Surya Ananta dan Puteri Junjung Buih di kerajaan Nagara Dipa, terbuat dari emas murni. Sementara mahkotanya emas bertabur permata mulia seperti zamrud dan intan berlian. Begitu juga dengan keris Naga Runting dan Tipa Salira, dimana gagang dan warangkanya bertatahkan emas dan intan berlian. Benda-benda pusaka dari kejaan gaib tersebut hingga saat ini masih menjadi incaran para pelaku spiritual di Banjar. “Bahkan orang-orang dari luar Banjar juga banyak yang mencoba peruntungan dengan ikut memburu benda pusaka tersebut,” ujar Abdul Fatah kepada Misteri.

Dikatakan dia, suatu hari dirinya kedatangan orang yang mengaku masih keturunan Candi Agung Amuntai. Utuh, demikian nama orang itu, mengatakan dia berhak untuk mengambil benda pusaka milik leluhurnya dari kerajaan gaib Gunung Pamaton. Abdul Fatah pun mempersilahkan. Bahkan dia kemudian memanggil teman-temannya untuk membantu Utuh mengambil benda pusaka yang diklaim milik leluhurnya itu. Setelah itu, mereka lantas menyiapkan perlengkapan ritual seperti dupa dan sesajen seperti kue lemang, apem, cincin dan lain-lain.